Wajib Tahu! Aturan Baru Kartu Nusuk Haji 2026: “Paspor Digital” Sang Penentu Langkah di Tanah Suci

Memasuki musim haji 1447 H/2026 M, Pemerintah Arab Saudi kembali menggulirkan kebijakan baru yang ibarat “peta digital” untuk menuntun langkah jutaan jemaah menuju Baitullah. Salah satu sorotan utama adalah penguatan peran Kartu Nusuk, sebuah smart card yang kini bukan hanya pelengkap, melainkan menjadi kunci utama bagi setiap jemaah haji resmi.
Calon jemaah haji Indonesia tahun 2026 perlu memahami aturan baru ini layaknya menyiapkan “kompas” agar perjalanan spiritual tidak tersesat. Tanpa Kartu Nusuk, pintu menuju Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) akan tetap tertutup.
Apa Itu Kartu Nusuk Haji?
Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi menerbitkan Kartu Nusuk sebagai identitas digital resmi untuk setiap jemaah. Kartu pintar ini memuat data diri, visa, lokasi hotel, informasi kesehatan, hingga detail penyelenggara haji.
QR Code di dalamnya menyimpan seluruh informasi penting sehingga Kartu Nusuk berfungsi sebagai paspor digital yang menemani jemaah sepanjang ibadah haji.
Fungsi Vital Kartu Nusuk
Kartu Nusuk membuka berbagai layanan dan menjaga kelancaran ibadah. Inilah peran utamanya:
Akses Armuzna (Arafah, Muzdalifah, Mina): Petugas hanya mengizinkan jemaah dengan Kartu Nusuk valid melewati checkpoint.
Cegah Haji Ilegal: Pemerintah Saudi menutup peluang bagi jemaah tidak resmi.
Layanan Terintegrasi: Jemaah bisa menggunakan kartu untuk transportasi, katering, hingga tenda Mina.
Identifikasi Cepat: Petugas dapat menemukan jemaah tersesat hanya dengan memindai kartu.
Aturan Baru Kartu Nusuk Haji 2026
Arab Saudi menambahkan aturan baru agar pelaksanaan haji 2026 lebih tertib:
Sentralisasi di Nusuk Masar: Jemaah harus memesan semua layanan (akomodasi, katering, transportasi) melalui platform resmi.
Distribusi Lebih Awal: Pemerintah RI menargetkan kartu sudah bisa dibagikan di embarkasi tanah air.
Versi Digital di Aplikasi Tawakkalna: Jemaah dapat mengaktifkan versi digital sebagai cadangan.
Pengawasan Ketat: Petugas keamanan rutin memeriksa kartu di setiap titik kontrol.
Cara Mendapatkan Kartu Nusuk
Jemaah tidak perlu mengurus kartu sendiri. Proses ini berlangsung melalui mekanisme resmi:
Kementerian Agama RI menginput data jemaah ke sistem e-Hajj.
Pihak Saudi menerbitkan Kartu Nusuk setelah data terverifikasi.
Jemaah menerima kartu fisik di embarkasi atau setibanya di Tanah Suci melalui Ketua Kloter.
Tips Menjaga Kartu Nusuk
Agar perjalanan tetap lancar, jemaah bisa melakukan langkah sederhana ini:
Bawa selalu kartu saat beribadah.
Simpan di card holder atau tas kalung agar aman.
Gunakan sendiri, jangan dipinjamkan.
Laporkan segera ke petugas jika kartu hilang.
Dengan memahami aturan baru Kartu Nusuk, jemaah haji 2026 dapat melangkah lebih mantap menuju haji yang lancar, aman, dan mabrur.
Bagi Anda yang bercita-cita menunaikan ibadah haji dan umroh dengan penuh ketenangan, King Salman Travel siap menjadi sahabat perjalanan suci Anda. Bersama kami, setiap langkah menuju Baitullah bukan hanya perjalanan, melainkan kisah indah menuju ridha Allah.