Umroh: Di-post atau Tidak di Sosial Media? Simak Penjelasan Lengkapnya!

Di era digital, hampir semua momen bisa dibagikan ke media sosial. Tidak terkecuali ketika jamaah sedang berangkat umroh. Banyak yang mengunggah foto di bandara, saat mengenakan pakaian ihram, hingga ketika berada di depan Ka’bah. Namun, muncul pertanyaan penting: bolehkah umroh di-post ke sosial media? Apakah hal ini bagian dari dakwah atau justru bisa menjurus pada riya?
Mari kita bahas lebih dalam mengenai fenomena ini agar ibadah Anda tetap berkah.
Umroh Sebagai Ibadah Pribadi
Umroh adalah ibadah spiritual yang sangat personal antara seorang hamba dengan Allah SWT. Ketika ibadah ini dibagikan di media sosial, ada risiko niat utama menjadi bergeser. Alih-alih fokus pada kekhusyukan, sebagian orang justru mencari pengakuan dari sesama pengguna sosial media.
Hal ini sesuai dengan pesan Rasulullah SAW yang mengingatkan umat agar berhati-hati dari riya, yaitu melakukan ibadah untuk dilihat orang lain. Karena itu, penting untuk meluruskan niat sebelum membagikan konten umroh.
Postingan Bisa Jadi Inspirasi, Tapi…
Tidak semua postingan umroh bernilai negatif. Bagi sebagian orang, melihat teman atau keluarga melaksanakan ibadah bisa memotivasi untuk menabung dan segera berangkat umroh. Konten positif seperti doa, pengalaman spiritual, atau tips praktis selama di Tanah Suci dapat memberikan manfaat bagi orang lain.
Namun, jika postingan hanya berisi pamer fasilitas, kemewahan hotel, atau gaya hidup, justru bisa menimbulkan kecemburuan sosial. Di sinilah keseimbangan diperlukan: bagikan yang bermanfaat, hindari yang berlebihan.
Risiko Riya dan Hilangnya Keberkahan
Riya adalah penyakit hati yang sangat halus. Bahkan niat awal yang tulus bisa berubah saat seseorang sibuk memikirkan jumlah likes dan komentar. Jika ibadah berubah menjadi ajang pencitraan, maka keberkahannya bisa berkurang.
Ingat, tujuan utama umroh adalah memperbanyak dzikir, doa, dan taubat. Bukan sibuk mencari angle foto terbaik di Masjidil Haram. Karenanya, jamaah sebaiknya lebih banyak menggunakan waktu untuk ibadah, bukan dokumentasi berlebihan.
Adab Membagikan Konten Umroh
Jika Anda tetap ingin membagikan pengalaman umroh ke sosial media, ada beberapa adab yang sebaiknya diperhatikan:
Pastikan niatnya untuk memberi inspirasi atau berbagi ilmu, bukan pamer.
Hindari berlebihan dalam memamerkan fasilitas hotel, makanan, atau belanjaan.
Pilih foto atau video yang sopan dan tidak melanggar aturan kesucian tempat ibadah.
Sisipkan doa agar orang lain juga dimudahkan berangkat ke Tanah Suci.
Dengan begitu, postingan Anda akan bernilai kebaikan, bukan sekadar ajang eksistensi.
Bagikan di Sosial Media atau Simpan di Hati?
Pertanyaan paling penting: lebih baik di-post atau tidak? Jawabannya tergantung niat. Jika yakin postingan akan memberi manfaat, silakan. Tetapi jika sekadar pamer, lebih baik simpan kenangan itu untuk diri sendiri.
Seringkali, pengalaman spiritual justru terasa lebih bermakna ketika hanya kita dan Allah yang tahu. Membagikan semua hal ke sosial media bukanlah kewajiban. Justru menjaga kesyahduan ibadah bisa menjadi bentuk keikhlasan.
Umroh di era digital membawa tantangan baru: apakah akan membagikan pengalaman di sosial media atau tidak. Pilihannya ada di tangan jamaah, namun yang terpenting adalah meluruskan niat, menjaga adab, dan mengutamakan kekhusyukan ibadah.
Jika Anda berencana berangkat umroh, pastikan memilih travel yang amanah dan terpercaya agar perjalanan lebih tenang tanpa perlu khawatir soal teknis. King Salman Travel siap mendampingi Anda dengan paket umroh hemat, VIP, maupun private keluarga. Semua dirancang untuk memberi kenyamanan ibadah sekaligus pengalaman tak terlupakan.